TEMPO.CO, Jakarta - Selama pandemi Covid-19 dalam beberapa bulan terakhir, tren permintaan pembiayaan kendaraan bekas meningkat, baik untuk sepeda motor maupun mobil bekas. Kondisi ini bertolak belakang dengan tren pembiayaan untuk kendaraan baru yang turun.
Statistik lembaga pembiayaan yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Rabu, 15 Juli 2020, menunjukkan tren positif pembiayaan sepeda motor bekas masih terus berlanjut sejak Februari 2020 hingga Mei lalu. Senada, tren positif pembiayaan mobil bekas juga berlanjut sejak Maret hingga Mei 2020.
Di tengah pandemi Covid-19 dalam rentang periode tersebut, permintaan kredit kendaraan bekas belum turun. Berbeda 180 derajat dengan tren kendaraan baru.
Presiden Direktur CIMB Niaga Finance (CNAF) Ristiawan Suherman memperkirakan permintaan pembiayaan mobil bekas masih akan bertahan selama perekonomian masyarakat terdampak Covid-19 masih belum pulih betul.
Ristiawan memperkirakan di era masa transisi menuju normal baru, kebutuhan akan kendaraan pribadi demi keamanan penularan Covid-19 masih akan terus ada, walaupun kemampuan ekonomi masyarakat menurun. Segmen mobil bekas menjadi salah satu alternatif yang dicari konsumen.
"Melihat kondisi makro ekonomi di Indonesia yang kemungkinan tidak akan pulih dalam waktu cepat, pembiayaan mobil bekas masih akan menjadi alternatif buat nasabah memiliki kendaraan bahkan sampai dengan semester II ke depan," ujarnya kepada Bisnis, belum lama ini.